Selasa, 24 April 2012

Cinta yang Tak Akan Pernah Pudar

“..Persija di dadaku..

Persija kebanggaanku..

Kuyakin hari ini pasti menang..”

Begitulah bunyi sepenggal lagu yang sudah saya kenal sejak saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Lagu yang dari dulu sampai sekarang sering saya nyanyikan, entah itu di kamar mandi ataupun di stadion. Lagu yang liriknya sudah melekat dan tak satu bait pun saya lupa. Dan bagi saya nyanyian itu lebih dari sekadar lagu, itu adalah seuntai doa untuk sebuah tim sepakbola yang ada di tempat saya lahir dan besar. Mungkin hal itu terdengar berlebihan namun bagi saya itu adalah sebuah pandangan, boleh setuju atau tidak.

Persija, begitulah orang biasa menyebut tim sepakbola itu. Sebuah tim sepakbola yang sudah terbentuk sejak negeri ini belum merdeka. Hampir setiap Persija berlaga, saya tak pernah melewatkan untuk menontonnya, entah dengan datang langsung ke stadion atau hanya lewat layar televisi. Memang saya suka Persija agak terlambat, saat tim ini mencapai puncak kejayaan dengan menjadi juara pada tahun 2001 saya masih belum tahu apa-apa tentang Persija apalagi sepakbola negeri ini. Tetapi sekarang rasa cinta saya terhadap Persija begitu membumbung tinggi dan secara perlahan saya juga cinta terhadap pendukung setia mereka yang dinamakan The Jakmania.

Bagi saya, Persija lebih dari sebuah jagoan. Lebih dari sebuah tim yang dijadikan tarohan ketika bertanding. Persija adalah agama ketiga saya setelah Islam dan Indonesia. Bisa dibilang awal saya menyukai Persija adalah ketika saya baru lulus sekolah dasar, ketika itu saya diajak oleh kakak saya untuk nonton langsung Persija berlaga di Stadion Lebak Bulus. Suasana di dalam stadion sungguh luar biasa sehingga membuat saya jatuh cinta dengan Persija sampai saat saya menulis tulisan ini. Sayangnya debut saya nonton langsung ke stadion sedikit tidak enak. Persib Bandung, lawan Persija ketika itu tidak berani datang karena stadion telah dibanjiri oleh pendukung Persija dan akhirnya mereka pun kalah WO.

 Sejak saat itu, saya seakan berjanji dalam hati bahwa saya tidak akan berpaling dari tim ini. Meskipun ada anggapan bahwa The Jakmania adalah biang rusuh, orang kumuh, atau kaum marjinal bagi sebagian masyarakat Jakarta, saya tetap bangga mengenakan atribut Persija. Meskipun warna oranye terkesan norak, saya sungguh menyukainya karena oranye adalah warna Persija dan saya cinta Persija.

Ada lagi yang membuat saya semakin mencintai Persija, dia adalah Bambang Pamungkas. Seorang pemain, kapten, dan panutan yang menurut saya luar biasa. Mungkin banyak orang yang tidak begitu suka padanya karena permainannya lambat dan malas. Namun bagi saya itu adalah gayanya, gaya seorang pesepakbola memang berbeda-beda. Satu-satunya pemain di Indonesia yang selalu tampil elegan di dalam dan luar lapangan. Yang membuat saya semakin kagum terhadap Bepe (panggilan Bambang Pamungkas) bukan permainannya di lapangan melainkan sikap loyalitasnya terhadap Persija. Banyak klub di Indonesia yang menginginkan jasanya, namun ia tetap bertahan di Persija karena dia tak mau bermain dengan klub yang menjadi lawan Persija. Impian saya terhadapnya adalah sekadar bertatap muka atau meminta foto bareng dan tanda tangan, itu saja.

Seperti halnya cinta Bepe terhadap Persija, yang sampai saat saya menulis tulisan ini belum juga pudar, cinta saya terhadap Persija juga demikian, belum dan tidak akan pernah pudar karena tim ini sudah melekat erat di hati saya dan sangat sulit untuk melepaskannya.(Nugroho-JO) 
 
Sumber : Jakmania.org

Record retention schedule

Menurut FX soedjadi record retention schedule adalah suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan, distribusi, maupun disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yang perlu tetap disimpan untuk selama-lamanya serta jenis-jenis records yang mana dan yang dalam jangka waktu berapa lama pula perlu dimusnahkan karena sudah tidak diperlukan lagi.
Penggolongan records dilakukan untuk mengatasi masalah dalam melakukan pemilihan dan menentukan kapan suatu records harus dimusnahkan atau disimpan untuk sementara ( temporary storage) atau kapan suatu records ttersebut harus dimusnahkan atau disimpan untuk selamanya (permanent storage ).
Ada empat penggolongan records menurut FX Sudjadi, antara lain :
Records yang tidak penting (nonessential)
Records ini dimaksudkan adalah semua surat-surat, catatan-catatan, maupun laporan yang hanya digunakan dalam waktu yang singkat atau bisa saja laporan itu hanya digunakan untuk bebberapa menit saja oleh karena itu records ini sebaiknya dimusnahkan kalau kegunaanya sudah dipakai dan tidak perlu disimpan.
Yang termasuk kedalam recods ini yaitu :
Nota-nota pembeliaaarn barang yang sudah lunas
Slip-slip surat pendaftaraan
Surat-surat undangan dari karyawan atau relasi
Pengumuman yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
Pesanan-pesanan yang menyangkut kegiatan rutin

Records yang tidak dimanfaatkan
Records ini maksudnya adalah records yang masa penggunaanya dalam waktu yang terbatas sehingga perlu dimasukkan ke dalam file yang untuk sementara waktu disimpan untuk kemudian dimussnahkan kalau sudah melewati batas waktu kadaluarsa
Yang tergolong dalam records ini adalah sebagai berikut :
Surat-surat undangan rapat
Dokumen-dokumen yang bersifat periodik
Surat-surat keterangan ijin dan sakit
Surat-surat dinas ke cabang perusahaan

Records yang penting
Yang termasuk records ini adalah catatan-catatan, laporan-laporan ataupun dokumen-dokumen yang mempunyai waktu penggunaanya dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun
Yang termasuk dalam records ini antara lain adalah :
Dokumen-dokumen penjualan
Laporan-laporan keuangan
Catatan-catatan pembukuan mengenai penerimaan dan pengeluaran masalah keuangan
Wesel-wesel tagih

Records yang sangat penting

Maksudnya records ini adalah recods inilah yang akan disimpan selama-lamanya sampai bangkrutnya perusahaan ( instansi yang bersdangkutan )

Yang tergolong dari records ini adalah sebagai berikut :
Surat akte pendirian bangunan dan guna pakai
Surat perjanjian kontrak
Surat-surat asuransi
Surat-surat keputusan
Surat ijin pengoperasian kegiatan perusahaan
Surat-surat hak milik perusahaan .


http://ayienyen.blogspot.com/2009/11/record-retention-schedule.html

Bermainlah Dengan Hati Dan Kebanggaan

Hati tak bisa dibeli, hati memilih sendiri tanpa ada yang mempengaruhi. Dengan hati, kita bisa memilih jalan hidup kita sendiri tanpa ada intervensi. Dengan hati, kita akan selalu bahagia dan selalu tersenyum menjalani aktivitas sehari-hari. Tak ada yang bisa merubah pilihan yang berasal dari hati kecuali Tuhan, dan tentunya kita sendiri.  Dengan hati kita bisa membenci dan menyukai. Ya, itulah hati. Mengatur hidup kita tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.

Di sepakbola, para penonton pun kurang terlalu bersemangat jika di suatu pertandingan sepakbola yang mereka tonton bukanlah tim yang mereka sukai yang bermain. Ya, mereka suka karena hati mereka memilih tim yang mereka sukai atau mereka dukung  tersebut. Apa yang mereka suka? Kreativitas kelompok supporter  atau pendukung klub tersebut? Salah satu pemain dari klub tersebut? Atau permainan dari klub tersebut yang bagus atau menghibur? Lantas bagaimana jika salah satu pemain yang mereka suka di klub tersebut pergi atau pindah klub? Apakah mereka akan terus mendukung klub tersebut? Dan bagaimana jika permainan tim tersebut  menjadi buruk dan kurang menghibur? Apakah mereka masih akan terus mendukung klub tersebut? Atau..... Ahhhh….. entahlah. Itu urusan hati mereka masing-masing.

Tidak mungkin para pendukung Persija rela jauh-jauh menyeberangi laut dan melewati berbagai daerah untuk mendukung tim kesayangannya  bertanding jika bukan karena rasa cinta dan kebanggaan mereka pada tim tersebut. Dan mana mungkin seorang pendukung persija rela meninggalkan aktivitas mereka sehari-hari yang lebih penting, hanya untuk melihat 22 pemain di lapangan hijau yang saling memperebutkan bola selama 90 menit. Semua itu mereka lakukan karena perasaan cinta dan kebanggaan mereka melihat dan mendukung tim kesayangannya, Persija Jakarta bermain. Darimana perasaan tersebut berasal? Tepat! Perasaan itu datang dari hati.

Bermain dengan hati semestinya adalah salah satu elemen yang harus dimiliki seorang pesepakbola. Dengan bermain sepenuh hati, seorang pemain  sepakbola akan bermain dengan  kerja  keras dan semangat yang tak pernah padam. 90 menit pertandingan mungkin bukanlah masalah bagi mereka yang bermain dengan sepenuh hati. Bermain dengan hati juga membuat mereka seharusnya berpikir bahwa bukanlah bermain semaksimal mungkin untuk tim, tetapi bermain  sebaik mungkin untuk tim. 

Bermainlah dengan sepenuh hati, anggaplah semua elemen di dalam satu kesatuan persija adalah keluarga. Keluarga akan saling mendukung satu sama lain. Ingatlah bahwa jika kalian bermain, ribuan do'a dari para pendukung persija yang juga bagian dari keluarga kalian, bergema di udara mengiringi permainan kalian. Bermainlah dengan kebanggan kalian menggunakan kostum orange berlogo monas, dengan satu bintang diatasnya. Kita merasakan kekalahan sebagai keluarga, merasakan kemenangan pun juga sebagai keluarga. Jadi marilah kita bersama-sama berjuang sebagai keluarga. dan kalian sebelas macan yang bertarung di lapangan ; PLAY WITH YOUR PRIDE, PLAY WITH YOUR HEART !!! (@ICALICHIE- JO)

Satu Jakarta Satu !!!
 
Sumber : Jakmania.org

Selasa, 17 April 2012

Tunjukkan yang benar itu Benar !

Cerita ini bermula ketika kejujuran dikalahkan kekuasaan. Ketika kebenaran tertimbun materi. Dan ketika sepakbola dijadikan bisnis oleh para petingginya. Persija Jakarta. Siapa yang tak kenal tim kebanggan Ibukota yang satu ini. Tim yang telah memiliki sejarah sejak tahun 1928. Tim berjuluk Macan Kemayoran, kebanggaan sekelompok manusia yang menamakan diri mereka The Jakmania. Saat ini, tim itu sedang tertimpa masalah. Masalah yang entah kapan terungkap kebenarannya. Hadi Basalamah. Seorang yang telah mengusik Macan kami. Yang telah mengganggu, dan kini ia merebut paksa Macan itu dari kami. Dualisme Persija. Masalah yang datang seiring dengan pergantian kepengurusan PSSI yang baru, musim kompetisi 2012 ini.
 
Ya, musim ini ada 2 PT yang mendaftar sebagai administrator Persija. PT. Persija Jaya Jakarta yang dipimpin Ferry Paulus dan PT. Persija Jaya yang di akui oleh Hadi Basalamah.

Kita semua tentu tahu, mana pihak yang benar. Pihak yang professional dan tentunya pihak yang resmi. Seperti yang kita ketahui bersama, Ferry Paulus adalah Ketua Umum Persija periode 2011-2015.

Dan itu berarti, Ferry Paulus lah yang berhak mengelola Persija musim ini. Tetapi, apa nyatanya? PSSI yang menentukan hasil verifikasi Persija seakan dibutakan oleh hal-hal yang berbau kekuasaan, materi, dan tak jauh dari bisnis. Seperti yang sudah saya katakan  di awal paragraph tadi.

PSSI telah mengeluarkan keputusan ‘sepihak’ yang menentukan bahwa PT. Persija Jaya pimpinan Hadi Basalamah lah yang memenangkan verikasi. Merekalah yang akan memimpin Persija musim ini. Keputusan ini bagai petir di siang bolong. Berbagai pertanyaan pun timbul. Amarah dan emosi mulai tersimpan dalam dada. Dari segi manakah PSSI menilai? Dari segi manakah ‘kemenangan’ mereka? Sesungguhnya, hanya mereka yang tahu jawabannya.

Saya masih tak habis pikir, PT. Persija Jaya yang sampai detik saat saya menulis artikel ini, belum jelas siapa pemain-pemainnya, belum jelas siapa pelatih dan pengurusnya. Belum dan tidak dikenal masyarakat Jakarta. Tetapi, mengapa mereka yang lolos? (maksud saya, diloloskan).

Padahal Persija yang selama ini kita kenal adalah Persija yang telah memiliki sejarah dari dulu. Persija yang pernah menjadi juara Liga tahun 2001. Persija yang didukung oleh supporter militannya, The Jakmania. Persija yang didalamnya ada Bambang Pamungkas sebagai kapten kesebelasan.  Persija yang sah, tanpa ada kebohongan dan rekayasa. Bukan Persija yang pemain-pemainnya diambil dari Liga 1 musim yang lalu. Liga baru, yang tak memiliki sejarah.

Yang ingin saya ungkap disini adalah, dimanakah hati nurani para petinggi-petinggi itu? Apakah sebenarnya mereka sadar yang mereka lakukan telah merugikan banyak pihak? Membuat gundah, marah, dan gelisah. Kami, disini, tak akan pernah tinggal diam.  Tak akan pernah membiarkan Macan kami direbut begitu saja oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Pihak yang hanya mementingkan diri sendiri. Pihak, yang kami tau, tak sama sekali mencintai Persija kami.  Hanya berkelakuan seolah-olah ia begitu mencintai kesebelasan ini, padahal tersimpan maksud dibalik semua itu. Suatu kebohongan belaka.

Jika PSSI tak bisa lagi merubah keputusan itu, jangan salahkan kami yang akan mulai bertindak sedikit keras. Dan jangan juga salahkan kami, jika kami akan mendukung Persija dengan cara kami sendiri. Mungkin musim ini, tak ada lagi nyanyian-nyanyian The Jakmania, tak ada lagi keceriaan di sudut-sudut Gelora Bung Karno, tak ada lagi semangat-semangat yang membara mendukung Tim kebanggaan kami berlaga, tak ada lagi canda tawa yang tercipta.
Karena sesungguhnya, penunggu-penunggu tribun yang begitu mencintai Persija itu sedang dilanda kegundahan. Kami, tak akan mungkin mendukung Persija yang lain. Yang tak ada Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas. Jadi, biarkan kami mendukung Persija dengan cara kami sendiri, jika kalian para petinggi yang terhormat, masih tetap yakin dengan keputusan yang menurut kalian benar, entah dinilai dari segi mananya.

Bukankah kalian yang akan merugi? Jika pertandingan yang akan Persija lewati di Gelora Bung Karno nanti, tak akan ditonton warga Jakarta yang katanya memiliki Persija. Bukankah kalian yang akan malu? Jika tim kalian terseok-seok mengarungi Liga musim ini, dengan pemain-pemain dadakan, yang diambil dari kompetisi seumur jagung,  yang hanya berjalan setengah musim, dan bahkan tak ada pemenangnya.

Sudah seburuk inikah sepak bola yang ada di Indonesia? Sudah separah inikah para pengurus-pengurus sepak bola negeri ini? Tidak kah lagi mereka memiliki perasaan? Sampai kebenaran pun rasanya susah sekali terungkap. Hanya karena materi. Hanya karena kekuasaan yang lebih tinggi. Apakah tak ada lagi yang bisa menjunjung tinggi kejujuran dan professionalisme? Sungguh, miris sekali bangsa ini, memiliki para pemimpin seperti mereka.

Jika ini yang mereka mau, mari kawan, kita rapatkan barisan. Untuk membantu temukan kebenaran. Dan jangan biarkan kebohongan ini terus berjalan. Sesungguhnya, Persija butuh kepastian. Dan tak akan kami biarkan Macan kami terlantar. Tak akan kami tinggal diam dan pasrah menunggu keputusan. Semua tahu, keadilan harus ditegakkan. Dan kami yakin, cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap. Yang benar akan keluar sebagai pemenang.

Saya, hanya seorang siswi dari salah satu SMP Negeri di Jakarta, yang ingin menyampaikan segalanya yang ada dalam benak saya melalui artikel ini. Maaf, jika mungkin ada kata-kata saya ada yang salah dan kurang berkenan. Tetapi semua yang saya tulis ini dari hati terdalam, demi kemajuan sepak bola Indonesia dan demi menyelamatkan Sang Macan dari mereka yang telah kehilangan hati nuraninya.

Keep the spirit up! And you never walk alone, Persija Jakarta.
Rapatkan barisan dan teriakkan dengan lantang, #SavePersija!
Tiara Aulia

Sumber : Jakmania.org

Orange gak cuma ada di Jakarta!

JakOnline- Sebelumnya perkenalkan nama saya Iqbal Darul, merantau dari daerah asal di Bekasi untuk belajar. Tahun 2012, menjadi tahun ketiga saya berada di Purwokerto, sebuah kota di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah , kota yang tenang, indah dan cukup dingin bila dibandingnkan dengan Jakarta. Kota yang terkenal dengan panganan khas tempe yang digoreng setengah matang, atau orang biasa mengenal dengan tempe Mendoan, yang kini hampir ditiap kota besar di Indonesia sudah banyak yang menjual

Disela aktifitas saya sebagai mahasiswa, bersama teman-teman lain yang juga senasib seperti saya perantauan untuk  menuntut ilmu, dan memiliki satu kecintaan terhadap Persija, bersama masyarakat asli disini yang juga tidak sedikit yang memilih Persija sebagai klub yang disupport kami membuat sebuah komunitas Jakmania Purwokerto 

Berdirinya komunitas Jakmania Purwokerto, yang semula dikenal sebagian teman-teman mungkin hanya kami melalui akun-akun kami baik melalui twitter (@jakpurwokerto ) ataupun facebook (Jak Purwokerto), Kami menamakan Jak Purwokerto sebagai komunitas karena memang kami belum menjadi korwil.

Pada awalnya, tidak ada niatan sama sekali bagi kami untuk membuat sebuah komunitas jak purwokerto, namun seiring berjalannya waktu ke waktu, masa kami kian bertambah dari hari ke hari. Berawal dari beberapa pecinta persija ( Waktu itu masih di dominasi oleh mahasiswa ) yang berinisiatif untuk mengadakan acara nonton bareng di setiap pertandingan persija yang di tayangkan secara langsung di televisi ( saat itu nobar masih di adakan di rumah salah satu rekan kami bung kunto namanya). Dari situlah tercetus ide untuk membuat sebuah komunitas Jak Purwokerto, tahun 2008, dan akhirnya kami memilih Jefri sebagai ketua dan Kunto sebagai wakilnya.

Beberapa kali acara nobar Persija dilaksanakan, Puncaknya saat nobar Persija laga antara Persib Bandung vs Persija Jakarta, dan untuk pertama kalinya acara nobar kali ini kami adakan di salah satu café yang tidak jauh dari kampus kami. Saat itu kami sangat bergembira karena bisa berkumpul bersama mendukung klub kebanggaan kami Persija Jakarta.

Namun tidak lama setelah pertandingan selesai terdengar raungan suara knalpot sepeda motor pendukung Persib Bandung, yang pada saat itu kami perkirakan jumlahnya mencapai ratusan motor. Ternyata benar saja mereka berusaha menyerang kami, pada saat itu jumlah kami sangatlah terbatas dan sangat jauh dengan jumlah mereka yang sangatlah banyak,mungkin sampai 200an orang. Sedangkan jumlah kami saat itu kami hanyalah 25-30 orang saja. Tidak ada tindakan apa-apa dari kami pada saat itu karena mengingat jumlah masa yang tidak seimbang. Selain itu kami berusaha menjaga nama baik kami di hadapan masyarakat Purwokerto khususnya. 

Pada saat itu datang pihak kepolisian yang berusaha mengamankan masa yang sudah mulai melakukan tindakan anarkis. Perasaan yang kami rasakan saat itu tidaklah karuan, yang kami khawatirkan saat itu ialah ketika kami kembali ke rumah atau kost-kostan kita masing-masing mereka sudah bersiap menununggu kami lalu bisa saja menyerang kami habis-habisan, tetapi alhamdulilah seluruh teman-teman yang saat itu hadir nobar, bisa kembali ke tempat masing-masing dengan selamat. Kejadian yang sangat memalukan, saya pribadi menyebutnya sangat memalukan karena kejadian ini terjadi di kota orang lain dan itu adalah hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Beberapa hari kemudian pasca insiden itu kami kembali berkumpul untuk melanjutkan agenda kita. Diawal kepemimpinan Jefri dan Kunto, komunitas Jak Purwokerto berjalan cukup baik, acara nobar yang diadakanpun cukup mendapat antusias yang baik dari teman-teman Jak Purwokerto, namun dikarenakan kesibukan beliau yang sedang mengerjakan tugas akhir kuliahnya, akhirnya diputuskan kepemimpinan sementara di serahkan kepada Galih dan di bantu oleh Deni (Denlay). 

Beberapa minggu Galih dan Deni memimpin, kami mulai banyak di datangi masa yang notabenya berdomisili di purwokerto, mereka menyatakan ingin bergabung bersama kami. Setelah Galih dan Deni memimpin beberapa minggu, akhirnya kami memutuskan untuk memilih ketua baru, terpilihlah Ilham sebagai ketua Jak Purwokerto. Di dampingi 4 serangkai ( Angga, Niko, Willy dan Zaki) kami mulai banyak dikenal oleh masyarakat Purwokerto, kami juga sering mengadakan acara-acara seperti beberapa bulan lalu kami mengadakan acara lomba futsal  antar SMA Sederajat Se-Kabupaten banyumas. Hal ini kami lakukan semata hanya ingin memperkenalkan keberadaan kami dan mengajak putra/putri asli daerah Purwokerto khususnya untuk bergabung bersama kami.

Kami juga selalu berusaha untuk hadir langsung di saat persija berlaga, khususnya pada saat tur persija ke daerah jawa tengah dan timur. Beberapa tur yang telah kami lakukan diantaranya adalah Tur Solo, Tur Jogja, Tur Malang, dan tentu saja Tur Jakarta. 

Ada kejadian yang sangat mengejutkan kami pada saat tur jogja. Dua kali kami tur jogja ( pada saat itu Persija vs Persiwa dan dan Persija vs Persipura ) terjadi bentrokan. Pada tur jogja yang pertama alhamdulilah tidak ada yang terluka dari pihak kami, begitu juga pada tur yang kedua. Namun pada saat tur jogja yang kedua kalinya spanduk kami yang menjadi korban, dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam kerusuhan tersebut, padahal spanduk tersebut baru saja kami buat

Sejujurnya dari dalam hati kami yang terdalam, semua ini kami lakukan hanya untuk Persija Jakarta. Rasa cinta yang teramat besar terhadap klub yang sangat kami banggakan hingga dapat mengalahkan segalanya. Kami pun memiliki slogan ‘ rela ora madang asal persija menang’ yang artinya rela tidak makan asalkan persija menang.

Itulah sekilas sejarah terbentuknya komunitas Jak Purwokerto dan sekaligus membuktikan bahwa OREN ga Cuma ada di Jakarta saja, tapi OREN ada dimana-mana. Tidaklah ada kata yang bisa menggambarkan betapa besarnya rasa cinta kami terhadap klub kebanggaan kami Persija Jakarta. 

Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan, dan banyak dari teman-teman Jak Purwokerto yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Insya allah akan ada artikel selanjutnya tentang kesan teman-teman selama menjadi Jak Purwokerto.

Ini hanyalah setitik kata dari seseorang yang selalu ingin tahu lebih jauh dan lebih jauh lagi tentang PERSIJA  JAKARTA. (@iqbaldarul-JO)

Sumber : Jakmania.org

So, forget the past. We rise and start again Persija!

JakOnline- Kekalahan dalam laga yang ditengarai sebagai laga panas, bagi semua pihak terkait pasti terasa sakit. Tapi, sesering apa kita mengeluh akan penyebab dari kekalahan itu tak akan merubah hasil. Kita kalah, mereka menang. Anggap saja, ini pelajaran untuk tetat membumi bagi tim yang selalu unggul, dan sebuah hadiah atas penantian dari sebuah tim yang jauh tertinggal. 

Sepanjang pertandingan yang gue saksikan sendirian di depan layar kaca, gue selalu berteriak “ayo persija.. ayo Persija”. Gue percaya, tim ini hebat dan kuat. Terbukti Persija bisa menahan imbang permainan keras tim tuan rumah, dan lihat saja hasil pertandingannya, kekalahan Persija hanya dari goal bola (yang dipaksa) mati. 

Ketika pluit akhir pertandingan ditiup. Semua rasa campur aduk di hati gue, antara kecewa, marah, kesal dan bangga.  Kecewa atas hasil, marah dan kesal atas keputusan-keputusan dari oknum perangkat pertandingan. Bangga atas kinerja para pemain Persija, kekurangan pasti ada, tetapi melihat keringat mereka, jatuh bangun mereka di lapangan, tidak ada kata lain selain BANGGA untuk saya berikan kepada mereka.

Alangkah memalukan apabila kita mencak-mencak hanya karena kita kalah dari satu team yang secara data dan statistik masih tetap unggul Persija. Ini hanya sebuah 2x45 menit, masih ada 2x45 menit lain yang bisa kita jadikan ladang kejayaan untuk tim kita. Mari bangkit dan bayangkan euforia juara liga yang nanti akan Persija dapat. (Edja-JO) 
Sumber : Jakmania.org

FILING

PENGERTIAN FILING

Filing adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat – surat, catatan – catatan, perhitungan – perhitungan, grafik – grafik, data ataupun informasi yang lain dan tindakan tersebut dilakukan dengan setepat – tepatnya dalam rangka melakakukan suatu proses manajemen serta catatan maupun surat tersebut dapat ditemukan kembali dengan mudah.

Mengapa suatu Filing diperlukan dalam suatu perusahaan ?

dihubungkan dengan bisa tidaknya surat yang disimpan tersebut dipakai dengan mengikuti perubahan di waktu yang akan dating baik menyangkut masalah yang berhubungan dengan perencanaan,pengembangan perusahaan, maupun kemajuan dan perubahan organisasi.
Masalah keamanan penempatan FILING yang sebaiknya sewaktu – waktu jika diperlukan dapat dengan mudah ditemukan, hal ini sangat penting karena menyankut dengan proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan perusahaan. Sehingga kecepatan waktu dalam penemuan surat yang dibutuhkan seorang manager sangat perlu diperhatikan.
FILING merupakan suatu tempat penampungan daya ingatan seorang manajer yang sewaktu – waktu jika diperlukan harus dengan cepat ditemukan.
FILING yang dibuat setepat – tepatnya baik pada saat penyimpanan disebut sebagai warkat atau PAPERS
Papers tersebut antara lain :
- Surat pembayaran barang
- Surat penerimaan barang
- Surat hutang
- Surat asuransi
- Surat penjualan barang
- Surat pengiriman barang dll

PENYUSUNAN PAPERS KE DALAM FILE
Untuk menunjang keamanan penyimpanan papaers bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya :

1. system penyusunan papers menurut abjad

Penyusunan papers berdasarkan abjad ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian misalnya berdasarkan :

a. Nama orang, nama pendaftar, nama mahasiswa dan sebagainya
b. Masalah yang akan dibahas, topic yang dibicarakan
Untuk mempermudah penempatan dan penemuan kembali papers – papers yang bersangkutan maka sebaiknya dalam tempat penyimpanan papers pada awal nama diselipkan huruf abjad yang sesuai dengan nama depan atau huruf depannya misalnya untu setiap pengatian nama atau topic ditulis kedalam lembaran yang menonjol sehingga mudah dlama mencari topic atau nama yang lainya.

2. system penyusunan papers menurut subyek
Penyusunan papers menurut subyek ini merupakan modifikasi dari penyusunan papers menurut abjad. Modifikasi tersebut dalam hal ini surta atau subyek pokoknya jadi tidak semata –mata abjadnya saja.

3. system penyusunan papers menurut nomor
Penyusunan papers ini dengan jalan menempatkan file – file kedalam tempat yang sesuai untuk kemudian setiap tabs (adalah lembaran menonjol sehingga jelas menjadi pembatas antara bagian – bagian yang berbeda) dari masing – masing file yang dibubuhi nomor dan menempatkannya sesuai dengan nomor surat. Penyusunan ini biasa digunakan untuk paper-papers seperti cek, wesel atau surat – surat berharga lainnya.

4. system penyusunan papers menurut daerah
File ini digunakan pada instansi atau perusahaan yang mempunyai kantor cabang.
Manfaat penggunaan system file ini yaitu dapat dengan mudah mengetahui luasnya wilayah penjualan atau tanggung jawab masing-masing cabang sehingga dapat membuat atau memperkirakan anggaran belanja, oengahasilan , biaya perseorangan yang dibutuhkan untuk memperlancar operasi perusahaan.

5. system penyusunan papers menurut waktu
Penyusunan file dilakukan dengan memperhatikan urutan waktu penerimaan papers dan jangan lupa system ini sangat ditunjang keberhasilannya dengan memakai system tabs.
Cara ini biasanya dipakai untuk mencatat semua tagiahan menurut urutan jatuh tempo atau pemberian kredit usaha ataupun korespondensi dan sebagainya.
Manfaat system ini bisa diketahui kapan suatu piutang sudah saatnya ditagih, beberapa jumlahnya dan berapa denda atau biaya ditanggung dalam jangka waktu pendek, kapan saat mendesaknya dan sebagainya.

PERKEMBANGAN PENYIMPANAN DATA
Perkembangan penyimpanan data yang diperlukan suatu perusahaan yang sewaktu – waktu dapat diambil dengan mudah cepat berkembang seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi yang sangat membantu meringankan beban petugas penyimpanan data adalah perkembangan teknologi di bidang teknik computer dimana dengan perkembangan teknologi computer maka sekarang dapat digunakannya mesin – mesin electronic data processing, pita suara, laser disc, compact disc dsb.
Ada batas – batas waktu tertentu suatu papers sudah tidak dibutuhkan lagi atau diperlukan surat – surat tertentu kita masukkan kedalam suatu file.
Kebijaksanaan tersebut yaitu maslah bagaimana penerapan suatu system filing benar – benar tepat dilakukan, bagaimana kegunaan penyimpanan suatu papers atau apa yang akan diperoleh dengan penyimpanan suatu papaers dapat kita pelajari dalam kebijaksanaan di bidang Records Retention Schedule.

SUMBER : http://argienanlenka.blogdetik.com/2010/07/17/pengertian-filing/

Komunikasi dalam berorganisasi

Komunikasi dalam berorganisasi 
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi[1].Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal. [2].


Gaya komunikasi organisasi

Enam gaya komunikasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss


Gaya komunikasi mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.


Gaya komunikasi dua arah

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota orgaThe Equalitarian Style Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). nisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.
3. The Structuring Style Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
4. The Dynamic style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
5. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6. The Withdrawal Style Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi. Berikut ini adalah tabel mengenai gaya komunikasi.
Mengalihkan persoalan.
jadi yang dimaksud dengan Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.


PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan.[3]. Empat Dimensi Komunikasi organisasi
1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: 1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya.

Minggu, 15 April 2012

SINETRON VERSI PSSI !!!

Mungkin judul artikel ini sangat pas untuk organisasi sepakbola kita saat ini. Organisasi sepakbola negeri ini sangat merindukan pemimipin yang mengerti akan bagaimana kepentingan sepakbola dan para pecinta sepakbola di Negeri ini untuk mendapatkan prestasi yang bagus dan dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, bukan memikirkan kepentingan pribadi. Begitu banyak kongres luar biasa yang telah dilakukan PSSI namun hasilnya tidak seperti namanya yang luar biasa, tetapi yang dihasilkan orang-orang yang memimpin PSSI adalah pemimpin yang berpendidikan di sekolah luar biasa, begitulah organisasi yang katanya mempunyai aturan-aturan dan pasal-pasal yang mereka sering sebut dengan statuta PSSI, namun aturan yang mereka buat tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, bahkan lebih gilanya lagi statuta FIFA yang merupakan induk persatuan sepakbola dunia pun mereka bantai habis dengan melanggarnya, masih menjadi pengurus organisasi kecil saja sudah bikin ulah, apalagi mereka menjabat menjadi pengurus FIFA, habislah sepakbola dunia ini dan yang ada hanya tinggal kenangan saja. Namun, apapun yang terjadi kami tetap janji dan selalu membuktikan mendukung bola Negeri ini, politik berkelahi saling caci maki, bagi kami FOOTBALL FOR UNITY!.

Berbicara tentang PSSI mungkin tidak ada habisnya, bahkan bila menjadi film atau sinetron, film ini akan mengalahkan sinetron-sinetron yang sudah ada di stasiun televesi. Hampir setiap hari, tidak megenal waktu, mau siang ataupun malam, media massa selalu memberitakan yang bertema dengan masalah PSSI. Masih ingat dalam ingatan kita, kekisruhan dan ketidakadilan terjadi dalam PSSI di bawah pimpinan Nurdin Halid, para pengurus PSSI langsung menjadi selebritis dadakan yang dimuat di koran sobek dan televesi rusak, dan yang menjadi aktor dan aktris utamanya adalah Nurdin Halid dan Nugraha Besoes. Sebenarnya apa yang mereka cari di PSSI? Apakah mencari uang demi sesuap nasi? Apakah ingin menjadi orang terkenal? Atau bahkan mereka hanya mencari ribut dengan orang-orang militan (SUPPORTER) di Negeri ini? Bukan begitu caranya bapak-bapak yang berintelektual dari Somalia.

Seketika itu juga para Supporter sepakbola seluruh Indonesia bersatu untuk menghentikan perbuatan yang dapat merugikan sepakbola. Semua supporter dari Sabang sampai Merauke, dari orang yang tidak tahu apa-apa tentang sepakbola dan yang tahu sepakbola meneriakkan hal yang sama, berbaur menjadi satu hati satu jiwa dan satu suara yaitu REVOLUSI PSSI!

Dengan mengeluarkan waktu dan tenaga yang melebihi maksimal, para supporter pun tidak henti-hentinya menyerbu kantor PSSI di Senayan untuk menegakkan kebenaran. Akhirnya keinginan seluruh pecinta sepakbola di Negeri ini dapat terwujud dengan rasa tidak terhormat NH pun turun setelah semua elemen pecinta sepakbola di Negeri ini susah payah untuk menurunkan NH yang keras kepala ini, dan ketika itu pula secercah harapan dan mimpi kita akan prestasi sepakbola Negeri ini sudah di depan mata. PSSI langsung mengadakan kongres luar biasa, walaupun jalannya kongres ini juga penuh kekisruhan, aneh memang jika kita lihat PSSI ini, kinerja mereka selalu ribut terus makanya pantas saja jika para pemain sepakbola di Negeri ini selalu berkelahi di lapangan, mereka semua mengikuti kebiasaan PSSI, yah maklumlah namanya juga orang-orang tak bermoral masuk dalam kepengurusan, ah lupakan sajalah dan kubur dalam-dalam kebiasaan buruk mereka itu.

Djohar Arifin pun terpilih menggantikan NH melalui kongres luar biasa PSSI di Solo, dan kita semua pun berharap pada pemimpin baru ini akan membawa prestasi yang cukup bagus dan baik untuk sepakbola Negeri ini, semua harapan dan mimpi kita berada di pundak Djohar. Semua struktur kepengurusan pun dirombak total dengan muka baru, berakhirlah penderitaan sepakbola Negeri ini dari kedzaliman NH dan kawan-kawan.

Namun, semua mimpi kita sepertinya tidak bakal terwujud, malah kalau boleh jujur, SEPAKBOLA NEGERI INI AKAN HANCUR DIBAWAH PIMPINAN DJOHAR ARIFIN. Kita lihat saja bagaimana kinerja beliau, mulai dari mengganti coach Alfred Riedl, padahal seperti kita tahu selama ini, coach Riedl ini sangat bagus kerjanya, dia dapat memberikan warna dalam permainan timnas kita, tegas, dan selalu disiplin, namun tidak tahu kenapa orang dzalim baru ini dengan semena-mena memecat secara tidak hormat coach Riedl dengan alasan kontrak. Secara akal sehat kan bisa kita pikirkan, kalau memang Coach AR bagus kenapa tidak dilanjutkan saja kalau memecat karena hanya masalah kontrak, buktinya ketika Piala AFF kemarin, warga Indonesia sangat terhibur dengan permainan para pemain Timnas kita. Terbukti, kesalahan fatal yang dilakukan DA, Timnas Garuda saat ini terseok-seok dan rasa kekeluargaan diantara para pemain agak sedikit terganggu. Kalau seperti ini, mau siapa yang disalahkan?? Masa penonton yang menyalakan kembang api mau disalahin, itu kan semua dilakukan akibat kekecewaan kami atas kinerja PSS.

Selanjutnya, yang paling fatal dan benar-benar dzalim yang dilakukan PSSI jilid Djohar adalah secara tidak masuk akal sehat kita dalam memutuskan dan menyelesaikan masalah dualisme dalam Persija Jakarta, dengan bangganya PSSI menunjuk kubu HB (PT.Persija Jaya) sebagai administrator dan pengelola tim Persija Jakarta musim ini.

Padahal yang seperti kita tahu dan merupakan fakta adalah Bapak Ferri Paulus adalah Ketua Umum Persija yang terpilih dalam Rapat Umum Anggota Persija 30 Juli lalu sebagai pengelola Tim Persija Jakarta musim ini yang sah dan tidak bisa diganggu gugat dibawah naungan PT. Persija Jaya Jakarta. Coba kita bayangkan, suara 90 poin yang dimiliki FP bisa dikalahkan oleh HB yang hanya mendapatkan 11 poin suara dalam Rapat Umum Anggota Persija, jelas sudah diluar akal sehat manusia, PSSI bisa memutuskan hal seperti ini. Apa yang mereka pertimbangkan dalam memutuskan hal ini! Layaknya seperti sinetron saja, semua pemain bisa diatur sesuai keinginan mereka. Ya seperti inilah jika sepakbola sudah dicampur aduk dengan politik dan kepentigan pribadi, apapun bisa terjadi walaupun sangat tidak masuk akal.

Masalah peserta tim yang berlaga di ISL juga menjadi sorotan publik, masa tim yang sudah degradasi dan sudah berselingkuh dengan ISL bisa masuk secara cuma-Cuma seperti sedang buang air kecil di bawah pohon. Percuma saja selama ini semua tim ISL bersaing untuk bertahan di kompetisi tertinggi di Negeri ini, kalau pada akhirnya seperti ini, seperti anak kecil yang sedang bermain sepakbola di Playstation, dengan mudahnya memasukkan tim dengan 10 jari tangan tanpa ada yang didegradasi dan lebih lebih fatalnya lagi bila terjadi dan pasti peserta ISL ada 24 tim! Wow dahsyat dan terdengar agak banyak gila pengurus saat ini.

Bisa dibayangkan, ada berapa pertandingan yang akan dijalankan, ada berapa pertandingan dalam seminggu, berapa hari masa istirahat pemain kita untuk dapat bertahan di liga ini yang akan bertanding dengan waktu singkat dengan tujuan dari ujung barat hingga timur Negeri ini, akankah sanggup tim-tim membiayai semua ini, bagaimana jika ada salah satu tim yang bangkrut ditengah jalan akibat kompetisi panjang ini, dan yang paling penting adalah berapa tahun kompetisi ini akan berjalan, yang 18 tim musim lalu saja hampir setahun untuk bisa mendapat juara, dan masih banyak lagi sisi negatifnya kalau kita pikir panjang kedepan. Kita tunggu saja tanggal mainnya dari sinetron versi PSSI ini. Kami sebagai supporter sangat berharap kalau kedepannya PSSI bisa memutuskan suaatu permasalahan secara akal sehat dan kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan politik.

KAMI AKAN SELALU MENERIAKKAN BAHWA “REVOLUSI BELUM BERHENTI” HINGGA TEGAKNYA KEBENARAN DALAM SEPAKBOLA NEGERI INI. JANGAN HANCURKAN PERSIJA KAMI, PERSIJA ADALAH KAMI !!! .

Diam lalu tertindas dan terus ditindas atau berpikir lalu bergerak dan beraksi untuk bangkit melawan ketidakadilan ini ???

REVOLUSI BELUM BERHENTI!!!
( OREN DEPSOS ) 
Sumber : Jakmania.org